Pengertian Subneting dan Superneting

Pengertian Subneting dan Superneting - Hallo sahabat! Selamat datang di Cerdas Literasi Bangsa, Pada Artikel yang kalian baca ini yang berjudul Pengertian Subneting dan Superneting, sebisa mungkin kami telah mempersiapkan bahan artikel ini dengan baik untuk kalian baca dan ambil informasi didalamnya. Mudah-mudahan isi dari postingan Artikel Jaringan Komputer, yang kami tulis ini dapat dipahami dengan mudah. Baiklah kalo begitu, selamat membaca!
Judul : Pengertian Subneting dan Superneting
link : Pengertian Subneting dan Superneting


Subneting dan Superneting





Pengertian Subneting






Subnetting merupakan sebuah teknik memecah suatu network besar menjadi network yang lebih kecil dengan cara mengorbankan bit-bit Host ID pada subnet mask dan dijadikan Network ID baru.



Subnetting bisa dianalogikan seperti berikut :

Jika Kelas X jurusan Teknik Komputer dan Jaringan 200 siswa. Bayangkan jika siswa sejumlah itu dibuat satu kelas, proses belajar tidak mungkin efektif. Maka biasanya kelasnya dibagi-bagi perkelas, setiap kelas terdiri 40 siswa, sehingga akan menjadi 5 kelas. Di dalam konsep networking, pembagian tersebut diserbut dengan istilah Subnetting.



Contoh:

Alamat IP 192.168.10.0 dengan subnet mask default 255.255.255.0 merupakan kelas C yang yang berarti alamat IP tersebut tanpa subnetting, dan hanya memiliki satu alamat network yaitu IP 192.168.10.0 dengan 256 buah alamat IP Address yaitu 192.168.10.0 s/d 192.168.10.255. Terdiri 1 network ID yaitu 192.168.10.0.0, 254 Host ID yaitu 192.168.10.1 s/d 192.168.10.254, dan 1 broadcast ID yaitu 192.168.10.255



Kita akan mencoba membagi network yang sudah ada menjadi beberapa sub network dengan menggunakan teknik subnetting dengan cara mengganti beberapa bit Host ID (angka 0)  yang ada pada subnet mask dengan angka 1.



 Sebelum subnetting:


  •  IP addres : 192.168.10.0

  •  Subnet Mask dalam Biner : 11111111.11111111.11111111.00000000

  •  Subnet Mask dalam Desimal : 255.255.255.0




 Setelah dilakukan Subnetting di atas, maka akan menjadi:


  •  IP addres : 192.168.10.0

  •  Subnet Mask dalam Biner : 11111111.11111111.11111111.11000000

  •  Subnet Mask dalam Desimal : 255.255.255.192




Perhatikan bilangan biner yang di ganti, 2 bit angka 0 pada bagian Host ID diganti dengan 2 bit angka 1 dan menjadi  11 sehingga didapatkan subnet baru 255.255.255.192.

Dari proses subnetting tersebut, kita bisa mendapatkan :


  • Berapa jumlah subnet ?

  • Berapa jumlah host persubnet ?

  • Berapa jumlah rentang Ip Address ?

  • IP Address yang bisa digunakan ?




Bagaimana cara mendapatkan ketiga hal tersebut, kita Bahasa satu persatu



1. Cara menghitung jumlah subnet (Sub Jaringan) baru yang terbentuk.

Gunakan rumus 2^n dimana n adalah jumlah bit 1 pada host ID yang telah diganti (11000000), maka 2^n =4. jadi IP Address 192.168.10.0 setelah di subnetting didapatkan 4 subnet baru.



2. Cara menghitung Jumlah Host per subnet (Per sub Jaringan)

 Gunakan rumus 2^h-2, dimana h adalah jumlah bit 0 pada host ID (11000000),maka  di dapat 2^h-2=62, jadi terdapat 62 host persubnet. atau dengan kata lain dari 4 kelompok sub jaringan yang ada, masing-masing sub jaringan dapat menampung 62 komputer dengan alamat IP yang berbeda.



3. Cara menghitung rentang IP Address

Block subnet diperoleh dengan cara mengurangi 256(2^8) dengan angka dibelakang subnet musk yang telah dimodifikasi, 256-192=64, setelah itu jumlahkan angka hasil pengurangan ini sampai sama dengan angka dibelakang subnet sehingga didapat 64+64=128, 128+64=192. jadi kelompok IP address yang diterapkan pada 4 sub jaringan baru tersebut adalah 64:



 192.168.10.0 s/d 192.168.63, subnet ke 1

 192.168.10.64 s/d 192.168.127, subnet ke 2

 192.168.10.128 s/d 192.168.191, subnet ke 3

 192.168.10.192 s/d 192.168.255, subnet ke 4



4. Menentukan IP Address yang bisa digunakan.

 Dari rentang IP Address pada masing-masing subnet diatas tidak semuanya dapat digunakan

 sebagai alamat IP sebuah Host, selengkapnya



 Sub jaringan ke 1.


  •  Alamat subnet : 192.168.10.0

  •  Alamat Host pertama : 192.168.10.1

  •  Alamat Host Terakhir : 192.168.10.62

  •  Alamat Broadcast : 192.168.10.63




 Sub jaringan ke 2.


  •  Alamat subnet : 192.168.10.64

  •  Alamat Host pertama : 192.168.10.65

  •  Alamat Host Terakhir : 192.168.10.126

  •  Alamat Broadcast : 192.168.10.127




 Sub jaringan ke 3.


  •  Alamat subnet : 192.168.10.128

  •  Alamat Host pertama : 192.168.10.129

  •  Alamat Host Terakhir : 192.168.10.190

  •  Alamat Broadcast : 192.168.10.191


 Sub jaringan ke 4.


  •  Alamat subnet : 192.168.10.192

  •  Alamat Host pertama : 192.168.10.193

  •  Alamat Host Terakhir : 192.168.10.254

  •  Alamat Broadcast : 192.168.10.255





 Manfaat dari subneting :



  • Mengurangi network traffic (lalulintas data pada sutau jaringan)

  • Kepadatan network traffic sering terjadi karena broadcast, dengan subnetting kita memecah suatu broadcast domain yang besar menjadi beberapa broadcast domain yang lebih kecil sehingga kepadatan network traffic menjadi berkurang.

  • Mengoptimalkan network performance

  • Berkurangnya network traffic mengoptimalkan network performance.

  • Mempermudah pengelolaan network. 







Demikianlah pembahasan Artikel Pengertian Subneting dan Superneting

Mohon maaf jika pembahasan materi Pengertian Subneting dan Superneting kali ini masih banyak kekurangan, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk kalian semua. Sampai jumpa di postingan artikel lainnya. Jika dirasa ada materi yang perlu diupdate, jangan sungkan untuk tinggalkan komentar di bawah ya. Terima Kasih..

Anda sekarang membaca artikel Pengertian Subneting dan Superneting dengan alamat link https://cerdasliterasibangsa.blogspot.com/2019/03/pengertian-subneting-dan-superneting.html