Fiber Optic

Fiber Optic - Hallo sahabat! Selamat datang di Cerdas Literasi Bangsa, Pada Artikel yang kalian baca ini yang berjudul Fiber Optic, sebisa mungkin kami telah mempersiapkan bahan artikel ini dengan baik untuk kalian baca dan ambil informasi didalamnya. Mudah-mudahan isi dari postingan Artikel JARINGAN, yang kami tulis ini dapat dipahami dengan mudah. Baiklah kalo begitu, selamat membaca!
Judul : Fiber Optic
link : Fiber Optic

(1)Pengertian Fiber Optik




Pengertian Fiber Optik adalah suatu jenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus, dan digunakan sebagai media transmisi karena dapat mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu lokasi ke lokasi lainnya dengan kecepatan tinggi.



Ukuran fiber optik ini sangat kecil dan halus (diameternya hanya 120 mikrometer), bahkan lebih kecil dari helaian rambut manusia. Komponen jaringan ini memiliki kecepatan transmisi yang tinggi dengan menggunakan pembiasan cahaya sebagai prinsip kerjanya. Sumber cahaya yang digunakan untuk proses transmisi adalah laser atau LED.



Fiber optik atau serat optik menjadi salah satu komponen yang cukup populer dalam dunia telekomunikasi belakangan ini. Pasalnya, kabel jaringan tersebut memiliki kecepatan akses yang tinggi sehingga banyak digunakan sebagai saluran komunikasi.




Jenis-Jenis Kabel Fiber Optik

Setelah memahami apa pengertian fiber optik, selanjutnya kita juga perlu mengetahui apa saja jenisnya. Fiber optik dibedakan menjadi dua jenis yang didasarkan pada mode transmisinya. Adapun jenis fiber optik yaitu:




1. Fiber Optik Single Mode

Kabel fiber optik single mode yaitu kabel jaringan yang memiliki transmisi tunggal, sehingga hanya bisa menyebarkan cahayanya hanya melalui satu inti dalam suatu waktu.

Jenis fiber optik ini memiliki inti berukuran kecil dengan diameter sekitar 9 mikrometer yang digunakan untuk mentransmisikan gelombang cahaya dari sinar inframerah dengan panjang gelombang 1300-1550 nanometer.




2. Fiber Optik Multimode

Kabel fiber optik multimode merupakan kabel yang dapat mentransmisikan banyak cahayan dalam waktu bersamaan karena memiliki ukuran inti besar yang memiliki diameter sekitar 625 mikrometer.

Kabel jenis ini biasanya digunakan untuk keperluan komersial yang pada umumnya diakses banyak orang. Fiber optik ini mengirimkan sinar inframerah yang memiliki panjang 850-1300 nanometer.

Tipe Kabel Fiber Optik




Berikut ini adalah beberapa tipe kabel fiber optik yang umum digunakan:

1. Tight Buffer (Indoor/Outdoor)
2. Breakout Cable (Indoor/Outdoor)
3. Aerial Cable/Self-Supporting
4. Hybrid & Composite Cable
5. Armored Cable
6. Low Smoke Zero Halogen (LSZH)
7. Simplex cable
8. Zipcord cable
9. VariabelSingle-ModeMulti-ModeBesar diameter core 5-10 mikrometer 50, 62.5 dan 100          mikrometer




Fungsi Fiber Optik / Serat Optik.


Mengacu pada pengertian fiber optik di atas, fungsi serat optik pada dasarnya sama seperti kabel lainnya, yaitu untuk menghubungkan antar komputer dalam suatu jaringan komputer.

Letak perbedaan antara fiber optik dengan jenis kabel lainnya adalah kemampuannya dalam memberikan kecepatan tinggi dalam hal akses dan transfer data. Selain itu, serat optik juga tidak mengalami gangguan elektromagnetik seperti halnya kabel lainnya karena pada kabel ini tidak terdapat arus listrik.

Selain karena kelebihan fiber optik tersebut proses instalasi juga harus dilakukan oleh para ahli sehingga membuat biaya instalasinya menjadi lebih mahal. Pada umumnya perusahaan operator telekomunikasi lebih memilih memakai kabel fiber optik karena berbagai kelebihannya tersebut.




Komponen Fiber Optik





Fiber optik terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi masing-masing. Berikut ini adalah beberapa bagian kabel fiber optic:


1. Bagian Inti (Core)

Bagian inti fiber optik terbuat dari bahan kaca dengan diameter yang sangat kecil (diamaternya sekitar 2 μm sampai 50 μm). Diameter serat optik yang lebih besar akan membuat performa yang lebih baik dan stabil.




2. Bagian Cladding

Bagian cladding adalah bagian pelindung yang langsung menyelimuti serat optik. Biasanya ukuran cladding ini berdiameter 5 μm sampai 250 μm.

Cladding terbuat dari bahan silikon, dan komposisi bahannya berbeda dengan bagian core. Selain melindungi core, cladding juga berfungsi sebagai pemandu gelombang cahaya yang merefleksikan semua cahaya tembus kembali kepada core.




3. Bagian Coating / Buffer

Bagian coating adalah mantel dari serat optik yang berbeda dari cladding dan core. Lapisan coating ini terbuat dari bahan plastik yang elastis.

Coating berfungsi sebagai lapisan pelindung dari semua gangguan fisik yang mungkin terjadi, misalnya lengkungan pada kabel, kelembaban udara dalam kabel.




4. Bagian Strength Member & Outer Jacket

Lapisan ini merupakan bagian yang sangat penting karena menjadi pelindung utama dari sebuah kabel fiber optik. Lapisan strength member dan outer jacket adalah bagian terluar dari fiber optik yang melindungi inti kabel dari berbagai gangguan fisik secara langsung.







1. Kelebihan Fiber Optik


Memiliki kecepatan transmisi yang tinggi dengan kapasitas mencapai 1 GB/detik

Dapat mentransmisikan data dengan jarak yang cukup jauh tanpa adanya bantuan penguat sinyal

Bahannya terbuat dari kaca dan plastik sehingga tahan terhadap karat

Ukuran kabel sangat kecil dan fleksibel

Kabel ini memanfaatkan gelombang cahaya sehingga tidak terganggu oleh adanya gelombang elektromagnetik seperti gelombang radio

Fiber optik tidak mengandung aliran listrik sehingga mencegah terjadinya kebakaran akibat konsleting

Memiliki keamanan tinggi karena minim distorsi.




2. Kekurangan Fiber Optik


Biaya instalasi dan perawatan cenderung lebih mahal daripada jenis kabel lainnya

Membutuhkan sumber cahaya yang kuat

Kabel harus dipasang dengan jalur berbelok untuk memaksimalkan kecepatan dan kelancaran transmisi cahaya.






(2) Prinsip Kerja Serat Optik 


Prinsip kerja serat optik digambarkan dengan penjelasan sebagai berikut (Praja dkk, 2013):


Prinsip Kerja Serat Optik




  1. Sinyal awal/source yang berbentuk sinyal listrik ini pada transmitter diubah oleh tranducer electrooptic (Dioda/Laser Dioda) menjadi gelombang cahaya.

  2. Gelombang cahaya selanjutnya ditransmisikan melalui kabel serat optik menuju penerima/receiver yang terletak pada ujung lainnya dari serat optik.

  3. Pada penerima/receiver sinyal optik ini diubah oleh tranducer Optoelektronik (Photo Dioda) menjadi sinyal elektris kembali.


Dalam perjalanan sinyal optik dari transmitter menuju receiver biasanya akan terjadi redaman cahaya di sepanjang kabel optik, sambungan-sambungan kabel dan konektor-konektor di perangkatnya. Oleh karena itu jika jarak transmisinya jauh maka diperlukan sebuah atau beberapa repeater yang berfungsi untuk memperkuat gelombang cahaya yang telah mengalami redaman sepanjang perjalanannya.








(3) Teknologi Point to Point Fiber Optik

   Point-to-Point (OLT) Jarak pelanggan dengan central office dapat mencapai hingga 80 km, dan setiap pelanggan disediakan satu dedicated fiber optic dengan full bi-directional bandwidth. Salah satu arsitektur aktif point to point ini ialah Digital Loop Carrier (DLC).  Star (Point to Multipoint / Active Optical Network/ AON), arsitektur dengan beberapa perangkat pelanggan yang terkoneksi secara bersama-sama memanfaatkan satu kabel feeder melalui sebuah remote node yang terletak diantara central office dan pelanggan. Sebuah remote node dapat melayani hingga seribu terminal pelanggan.





(4) Karakteristik Kabel Fiber Optic


 a.Struktur/Komponen Kabel Fiber Optik 





  1. Inti, Pada bagian inti jenis serat kaca berpernaruh pada kualitas dari kabel fiber optik itu sendiri. Diameter inti serat optik memiliki ukuran yang berbeda-beda, antara 2 μm hingga 50 μm. Lebih besar diameter inti serat kaca maka akan semaik baik pula kualitas dan kemampuan si fiber optik ini. 

  2. Cladding, untuk bagian ini adalah komponen yang terbuat dari kaca dan memiliki fungsi sebagai pelindung inti fiber optik. Bagian ini sering disebut juga sebagai jaket Cladding dan untuk diameternya antara 5 μm – 250 μm. Selain sebagai pelindung inti, cladding juga berfungsi memancarkan cahaya dari luar kepada inti. 

  3. Coating, lapisan ini juga sering disebut sebagai mantel, berbeda dengan inti dan cladding yang terbuat dari kaca, untuk lapisan ini terbuat dari bahan plastik. Fungsi dari mantel ini adalah untuk melindungi gangguan dari luar seperti lengkungan kabel dan kelembaban udara yang dapat mengakibatkan kerusakan pada lapisan dalam. Setiap mantel memiliki warna yang berbeda-beda, tujuannya agar dapat mempermudah penyusunan urutan core. 

  4. Strength Member & Outer Jacket, Perlindungan utama berawal dari lapisan ini. lapisan strength member dan outer jacket merupakan lapisan terluar dari kabel fiber optik, fungsinya jelas untuk melindungi inti kabel fiber optik dari gangguan secara langsung.




 b.Karakteristik Kabel Fiber Optik Secara Umum


Selain beberapa komponen di atas, karakteristik kabel jaringan fiber optik secara umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut :





  • Bagian dalam kabel jaringan fiber optik terdiri dari inti yang terbuat dari serat kaca dan diselubungi oleh beberapa lapisan yang bersifat sebagai pelindung.

  • Konektor yang umum digunakan untuk kabel jaringan fiber optik adalah konektor ST, namun baru-baru ini ada konektor lain yang diperkenalkan sebagai pasangan kabel jaringan fiber optik yakni konektor SC.

  • Kecepatan transfer data yang mampu dilakukan kabel fiber optik berada di angka 100 Mbps ke atas (bahkan dapat mencapai 1000 Mbps).

  • Biaya rata-rata pernode cukup mahal.

  • Diameter kabel jaringan fiber optik dan dan ukuran konektornya relatif kecil sehingga fleksibel dalam proses instalasi.

  • Panjang kabel jaringan fiber optik sangat panjang yakni mencapai 2 km (mengalahkan kabel jaringan lainnya seperti Coaxial dan Twisted Pair).


(5).Jenis-Jenis Kabel Jaringan Fiber Optik

Tipe Kabel Fiber Optik Menurut Transmitter


Kabel jaringan fiber optik terdiri dari beberapa jenis, yang biasanya dapat dengan mudah diketahui dengan melihat transmitter (media transmisi data) yang digunakannya. Berikut ini jenis-jenis kabel jaringan fiber optik :

1. Single Mode




Kabel jaringan fiber optik jenis single mode memiliki inti (core) yang relatif kecil, dengan diameter sekitar 0.00035 inch atau 9 micron. Jenis kabel fiber optik yang satu ini menggunakan tranmitter laser semi konduktor yang mengirimkan sinar laser inframerah dengan panjang gelombang mencapai 1300-1550 nm. Disebut ‘single mode’ karena penggunaan kabel fiber optik ini hanya memungkinkan terjadinya satu modus cahaya saja yang dapat tersebar melalui inti pada suatu waktu.

Berikut ini karakteristik kabel jaringan fiber optik jenis single mode :


  • Laju Data : Tinggi

  • Jarak Pengiriman Data : Jauh

  • Masa Pakai : Sebentar

  • Sensitifitas Suhu : Substansial

  • Biaya : Mahal




 2. Multi Mode




Jenis kabel fiber optik yang satu ini memiliki inti (core) yang lebih besar dibanding milik kabel fiber optik jenis single mode yakni berdiameter sekitar 0.0025 inch atau 62.5 micron. Dengan ukuran yang lebih besar, maka penggunaan kabel fiber optik jenis ini memungkinkan ratusan modus cahaya tersebar melalui serat secara bersamaan. Kabel fiber optik multi mode ini menggunakan LED (Light Emiting Diode) sebagai media transmisinya, serta lebih ditujukan untuk kepentingan komersil.

Berikut ini karakteristik kabel jaringan fiber optik jenis multi mode :


  • Laju Data : Rendah

  • Jarak Pengiriman Data : Pendek

  • Masa Pakai : Lama

  • Sensitifitas Suhu : Minor

  • Biaya : Rendah (Murah)


Tipe Kabel Fiber Optik Menurut Aplikasi Standar

Jika diklasifikasikan menurut aplikasi standar, jenis-jenis kabel fiber optik dibedakan menjadi beberapa tipe. Berikut ini diantaranya :





  • Tight Buffer (Indoor/Outdoor)

  • Breakout Cable (Indoor/Outdoor)

  • Aerial Cable/Self-Supporting

  • Hybrid & Composite Cable

  • Armored Cable

  • Low Smoke Zero Halogen (LSZH)

  • Simplex cable

  • Zipcord cable


Kabel Optik Yang Sering Digunakan :


  • Distribution cable







  • Indoor/Outdoor Tight Buffer







  • Indoor/Outdoor Breakout Cable







  • Aerial Cable/Self-Supporting









  • Hybrid & Composite Cable







  • Armored Cable







  • Low Smoke Zero Halogen (LSZH)










(6) Jenis Kontruksi Duct Cable



Kabel duct adalah kabel fiber optik yang instalasinya menggunakan pelindung pipa duct/subduct, kabel ini dipendam dalam tanah (underground). Metode pemasangannya dengan cara galian terbuka (open trench) ataupun boring rojok (manual borring).




 Gambar 1. Cross Section Duct Cable  






Gambar 2. Duct Cable



(*) Jenis Kontruksi Direct Buried Cable 

Direct Buried Cable atau kabel Tanam langsung, merupakan kabel fiber optik yang instalasinya dipendam dalam tanah (underground) dengan metode galian terbuka (open trench) kabel digelar langsung tanpa menggunakan duct/subduct. Jacketingkabel ini didesain lebih tebal daripada kabel duct.






Gambar 3. Cross Section Direct Buried Cable






Gambar 4. Direct Buried Cable



(7).Jenis Kontruksi Aerial Cable

Aerial Cable (Kabel Udara) merupakan kabel fiber optik yang instalasinya menggantung diudara (aerial). Metode pemasangannya kabel digantung diantara tiang-tiang penyangga. Terdapat 3 jenis kabel Udara yaitu Figure 8, ADSS dan OPGW




Gambar 5. Cross Section Figure 8 Cable







Gambar 6. Cross Section ADSS Cable











Gambar 7. Aerial Cable


(8).Jenis kontruksi Indoor Cable     

Kabel fiber optik yang diimplementasikan didalam bangunan / gedung.











(9).Jenis-jenis Konektor Fiber Optik dan Kegunaannya








    Beritut ini adalah beberapa konektor fiber optik serta tipenya :


  • FC (Fiber Connector)
    Digunakan untuk kabel single mode dengan akurasi yang sangat tinggi dalam menghubungkan kabel dengan transmitter maupun receiver. Konektor ini menggunakan sistem drat ulir dengan posisi yang dapat diatur, sehingga ketika dipasangkan ke perangkat lain, akurasinya tidak akan mudah berubah.









    Gambar diatas adalah konektor FC


  • SC (Subsciber Connector)




Digunakan untuk kabel single mode, dengan sistem dicabut-pasang. Konektor ini tidak terlalu mahal, simpel, dan dapat diatur secara manual serta akurasinya baik bila dipasangkan ke perangkat lain.







    Gambar diatas adalah konektor SC


  • ST (Straight Tip)




Bentuknya seperti bayonet berkunci hampir mirip dengan konektor BNC. Sangat umum digunakan baik untuk kabel multi mode maupun single mode. Sangat mudah digunakan baik dipasang maupun dicabut.



Gambar diatas adalah konektor ST



  • Biconic 




Salah satu konektor yang kali pertama muncul dalam komunikasi fiber optik. Saat ini sangat jarang digunakan.





Gambar diatas adalah konektor Bisonic

MPO/MTP



  • Konektor MPO adalah singkatan industri untuk "Multi-fiber Push On", dengan mekanisme penyisipan penyisipan push-on, memberikan interkoneksi yang konsisten dan berulang dan tersedia dengan serat 4, 8, 12, atau 24. MTP® adalah merek dagang dari konektor Conec untuk MPO AS. MTP / MPO adalah konektor yang dibuat khusus untuk kabel pita multifiber. Konektor single-mode MTP / MPO memiliki ferrule siku yang memungkinkan pantulan balik minimal, sedangkan konektor multimode ferrule biasanya rata. Kabel pita datar dan tepat dinamai karena struktur seperti pita datar, yang merumahkan serat berdampingan dengan jaket.



Gambar diatas adalah konektor MPO/MTP 



SMA

Konektor ini merupakan pendahulu dari konektor ST yang sama-sama menggunakan penutup dan pelindung. Namun seiring dengan berkembangnya ST konektor, maka konektor ini sudah tidak berkembang lagi penggunaannya.



Gambar diatas adalah konektor SMA




F-SMA

Meskipun F-SMA sesuai dengan IEC 61754-22 adalah salah satu desain tertua di serat optik, namun tetap digunakan di beberapa pasar khusus. Selain aplikasi industri, ini terutama digunakan dalam teknologi medis.




Gambar diatas adalah konektor F-SMA





  • Konektor FDDI-MIC dan Konektor ESCON



Dirancang untuk memenuhi spesifikasi dokumen PMD ANSI X3.166 FDDI PMD, konektor dupleks ini menggunakan mekanisme pengikat sisi dan dua ferrules 2,5 mm, serta kafan pelindung tetap untuk melindungi ferrules. Konektor dapat dikunci sesuai spesifikasi antarmuka data terdistribusi serat (FDDI), dan juga dapat digunakan untuk aplikasi non-FDDI.





Gambar dari konektor FDDI-MIC dan ESCON













Demikianlah pembahasan Artikel Fiber Optic

Mohon maaf jika pembahasan materi Fiber Optic kali ini masih banyak kekurangan, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk kalian semua. Sampai jumpa di postingan artikel lainnya. Jika dirasa ada materi yang perlu diupdate, jangan sungkan untuk tinggalkan komentar di bawah ya. Terima Kasih..

Anda sekarang membaca artikel Fiber Optic dengan alamat link https://cerdasliterasibangsa.blogspot.com/2019/04/fiber-optic.html