Mengenal Domain Name System (DNS)

Mengenal Domain Name System (DNS) - Hallo sahabat! Selamat datang di Cerdas Literasi Bangsa, Pada Artikel yang kalian baca ini yang berjudul Mengenal Domain Name System (DNS), sebisa mungkin kami telah mempersiapkan bahan artikel ini dengan baik untuk kalian baca dan ambil informasi didalamnya. Mudah-mudahan isi dari postingan Artikel Fungsi DNS, Artikel Jaringan Komputer, Artikel kekurangan dan kelebihan DNS, Artikel Mengenal DNS, Artikel Pengertian DNS, Artikel Struktur DNS, yang kami tulis ini dapat dipahami dengan mudah. Baiklah kalo begitu, selamat membaca!
Judul : Mengenal Domain Name System (DNS)
link : Mengenal Domain Name System (DNS)

Pengertian DNS, Domain Name System adalah Distribute Database System yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di rangkaian yang menggunakan TCP/iP. DNS merupakan sebuah aplikasi service yang biasa digunakan di internet seperti web browser atau e-mail yang menerjemahkan sebuah domain ke IP address. DNS (Domain Name System, bahasa indonesia: Sistem Penamaan Domain) adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: internet DNS menyediakan alamat [P untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surat elektronik (email) untuk setiap domain. DNS menyediakan servis yang cukup penting untuk Internet, bilamana perangkat keras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat lP untuk mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih memilih untuk menggunakan nama host dan nama domain, contohnya adalah penunjukan sumber universal (URL) dan alamat e-mail. DNS menghubungkan kebutuhan ini. DNS adalah kependekan dari Domain Name System (banyak juga sumber yang menyebut Domain Name Services dan Domain Name Server, tapi yang jelas meng-identii'lkasikan hal yang sama) yaitu suatu metode pemberian nama komputer sebagai pengganti [P address secara terdistribusi, dimana pengelolaan secara lokal terhadap suatu data akan segera diteruskan ke seluruh jaringan (internet) dengan menggunakan skema client-server. Suatu program yang dinamakan "nameserver'" mengandung semua segmen informasi dari database dan juga merupakan resolver bagi client-client yang berhubungan ataupun menggunakannya.







Struktur Domain Name System (DNS)


Struktur DNS pada tampilan gambar di atas, Mayor Record Types:





- SOA (Start of Authority): identifies the domain.


- NS : maps to an authoritative name server for the domain .


- A : maps the domain to its IP address.


- CNAME : maps an alias name to the true name.


- MX (Mail Exchanger): identifies the system(s) that relay mail into the organization .


- PTR: maps an lP address to a name





 Domain Name System memiliki beberapa fungsi diantara lain sebagai berikut :


  1. Menerjemahkan nama komputer ke IP address (memetakan nama komputer menjadi IP address). 

  2. Kerangka Peraturan pengiriman secara kontroversi menggunakan keuntungan jenis record . 

  3. DNS, dikenal sebagai record TXT.

  4. Menyediakan keluwesan untuk kegagalan computer Beberapa server DNS memberikan perlindungan untuk setiap domain. Tepatnya, tiga belas server akar (root server) digunakan oleh seluruh dunia.



Kelebihan dan Kekurangan dari Domain Name System (DNS) antara lain :





Kelebihan DNS
:


  1. Mudah, DNS sangat mudah kerana user tidak lagi disusa an untuk mengingat IP address sebuah komputer, cukup host name. 

  2. Konsisten, l P address sebuah komputer boleh berubah, tapi host name tidak boleh berubah. 

  3. Simple, DNS server mudah untuk dikonfigurasikan (bagi administrator). 

  4. DNS mudah untuk di implementasikan di protocol TCP/[P DNS server mudah untuk di konfigurasikan(Bagi administrator) sehingga user tidak lagi di repotkan untuk mengingat lP address 



Kekurangan DNS adalah :


  1. User tidak dapat menggunakan nama banyak untuk mencari nama domain baik di internet maupun di intranet. 

  2. DNS tidak mudah untuk di implementasikan. 

  3. Tidak bisa membuat banyak nama domain



DNS bekerja dengan konsep “Client-Server" yaitu sebuah komputer yang menjalankan fungsi Server di sebut "DNS Server atau nameserver" dan komputer lain yang meminta penerjemhan dari hostname ke IP address di sebut "Client DNS".
Struktur hierarki dari database DNS mirip dengan struktur hierarki direktori di sistem operasi Linux. Seluruh database digambarkan-sebagai sebuah struktur terbalik dari sebuah pohon (tree) dimana pada puncaknya disebut dengan root node. Pada setiap node dalam tree tersebut mempunyai keterangan (label) misalnya, .org, .com, .edu, .net, .id dan lain-lainnya, yang relatif terhadap puncaknya (parent). Ini bisa diibaratkan dengan relative pathname pada sistem file LinuxX,seperti direktori bin, usr, var, etc dan lain sebagainya. Pada puncak root node dalam sebuah sistem DNS dinotasikan dengan "_" atau "/" pada sistem file Linux.





Pada setiap node juga merupakan root dari subtree, atau pada sistem file Linux merupakan root direktori dari sebuah direktori. Hal ini pada sistem DNS disebut dengan nama domain. Pada tiap domain juga memungkinkan nama subtree dan bisa berbeda pula, hal ini disebut subdomain atau subdirektori pada sistem file Linux Pada bagian subdomainjuga memungkinkan adanya subtree lagi yang bisa dikelola oleh organisasi yang berbeda dengan domain utamanya.

Pengelolaan DNS ini biasanya menggunakan Server terpusat yang di sebut Server DNS atau nameserver yang memiliki wewenang mengelola beberapa nama domain dan mengacu ke beberapa domain lain-nya juga yang di kelola oleh server DNS lain.





Ketika komputer klien meminta informasi lP address suatu hostname ke DNS serve/nameserver (biasanya lewat port 53), kemudian DNS server mencoba menerjemahkan berdasarkan Library Resolver-nya, apakah hosting yang di tanyakan merupakan nama Domain yang di kelola nameserver ini atau nameserver ini akan memberi jawaban berdasarkan “cache” dari data yang pernah di tanyakan sebelumnya dan berhasil di jawab, Jika nameserver belum memiliki jawaban dalam cache-nya maka nameserver akan melakukan proses recursive resolution, yaitu akan bertanya mulai dari root untuk meminta referensi nameserver yang manakah yang merupakan pengelola domain (authoritative nameserver) tersebut, sampai menghubungi authoritative nameserver untuk menentukan berapakan IP address dari hostname yang di tanyakan tersebut; Proses yang sama juga akan di lakukan untuk kebalikannya yaitu klien menanyakan hostname dari suatu IP address.





Demikian informasi mengenai Domain Name System ini saya informasikan, berharap Anda dapat melakukan setting & configurations Domain Name System, memahami cara kerja Domain Name System Server, Memahami Konfigurasi dasar DNS Server secara umum , khususnya pada Sistem Operasi ClearOS Enterprise versi 5.2 , MikroTik RouterOS dan Microsoft Windows 2003 Enterprise, dengan cara terus belajar dan mempraktikan DNS ini.

Demikianlah pembahasan Artikel Mengenal Domain Name System (DNS)

Mohon maaf jika pembahasan materi Mengenal Domain Name System (DNS) kali ini masih banyak kekurangan, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk kalian semua. Sampai jumpa di postingan artikel lainnya. Jika dirasa ada materi yang perlu diupdate, jangan sungkan untuk tinggalkan komentar di bawah ya. Terima Kasih..

Anda sekarang membaca artikel Mengenal Domain Name System (DNS) dengan alamat link https://cerdasliterasibangsa.blogspot.com/2017/10/mengenal-domain-name-system-dns.html